Sabtu, 23 September 2017

Si Pengecut Kecil.

Untuk kesekian kalinya aku berhenti dan tak berani.
Aku bahkan tak memiliki kekuatan untuk berusaha lebih dekat denganmu.
Kakiku kelu. Mulutku bisu. Tubuhku lumpuh. Jantungku berdetak tak menentu.

Kau terlalu jauh dari anganku.
Terlalu gemilang untuk langitku yang kelabu.
Terlalu indah untuk makhluk sepertiku.

Aku berhenti...
Berhenti melukai diriku sendiri.
Aku berhenti...
Bahkan tanpa sempat memulai.

Terimakasih pernah menjadi bulan terang dilangitku yang kelabu.
Pernah menjadi titik terang dalam ruang gelapku.
Pernah menjadi mawar cantik di tengah ladang rumputku.
Kamu indah. Bersinar. Berbeda.
Tapi, kamu berduri dan menyakitkan.

-Pay.
Depok. 24092017 07.18

Sabtu, 09 September 2017

Candu.

Kemarin, beberapa tahun lalu kau sempat membuatku terpana. Namun aku sadar bahwa diriku tak pantas bersandang denganmu. Kau yang begitu hebat dengan parasmu yang rupawan serta kemampuan bela dirimu tak pantas bersandang denganku, seorang gadis dengan paras yang biasa saja tanpa keahlian apa-apa selain merangkai kata.

Cukup bagiku bertemu dan berbincang denganmu sekali. Mungkin, itu sudah lebih dari cukup. Namun kenyataannya itu semua tak pernah cukup untukku. Aku adalah manusia serakah yang menginginkan lebih dari hanya sekedar bertemu sekali saja.

Kamu seperti candu bagiku. Membuat ketagihan dan selalu ingin merasakan. Maaf jika aku seperti benalu. Menempel padamu tanpa tahu malu. Tapi, kamu benar-benar candu.

-Pay.
Cigombong. 10092017 0.39.