Sabtu, 23 September 2017

Si Pengecut Kecil.

Untuk kesekian kalinya aku berhenti dan tak berani.
Aku bahkan tak memiliki kekuatan untuk berusaha lebih dekat denganmu.
Kakiku kelu. Mulutku bisu. Tubuhku lumpuh. Jantungku berdetak tak menentu.

Kau terlalu jauh dari anganku.
Terlalu gemilang untuk langitku yang kelabu.
Terlalu indah untuk makhluk sepertiku.

Aku berhenti...
Berhenti melukai diriku sendiri.
Aku berhenti...
Bahkan tanpa sempat memulai.

Terimakasih pernah menjadi bulan terang dilangitku yang kelabu.
Pernah menjadi titik terang dalam ruang gelapku.
Pernah menjadi mawar cantik di tengah ladang rumputku.
Kamu indah. Bersinar. Berbeda.
Tapi, kamu berduri dan menyakitkan.

-Pay.
Depok. 24092017 07.18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar